Puluhan Mahasiswa di Malang Protes Harga BBM



FaktualOnline - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Malang Raya melakukan aksi damai di sekitar Gedung DPRD Kota Malang, Selasa (10/7). Mereka menyuarakan penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang sudah terjadi sejak awal 2018 lalu.


Korlap Aksi Ode Rizki Prabtama mengatakan, BBM yang saat ini disubsidi pemerintah adalah jenis premium. Namun kenyataannya, premium sudah langka di Kota Malang. "Artinya rakyat dipaksa untuk membeli BBM yang nonsubsidi," ujarnya di sela-sela aksi.

Pemerintah mencabut subsidi dengan alasan dialihkan ke sektor produktif. Yaitu pembangunan infrastruktur. Padahal, masyarakat Indonesia saat ini lebih membutuhkan BBM murah dibanding megahnya infrastruktur.

Edo menjelaskan, permasalahan selanjutnya ada pada mekanisme penetapan harga jual BBM yang ditetapkan badan usaha. Seperti yang tercantum dalam pasal 4 ayat 3 Permen ESDM Nomor 34 Tahun 2018.

Pasal tersebut berbunyi harga jual eceran jenis BBM umum ditetapkan badan usaha dan wajib dilaporkan kepada Menteri ESDM. Jika Permen ini tetap dijalankan, badan usaha disebutkan bisa sewaktu-waktu seenaknya menaikkan BBM. "Hal ini menandakan bahwa pemerintah sebagai pengelola negara ingin lepas tangan terhadap nasib rakyatnya," tegasnya.

Pada aksi ini, ada beberapa tuntutan yang disuarakan. Antara lain menuntut nasionalisasi aset-aset strategi yang ada di Indonesia, mengalokasikan dana subsidi ke pengolahan dan pembangunan kilang minyak, bangun lifting minyak milik negara, dan mencabut pasal 4 ayat 3 Permen ESDM Nomor 34 Tahun 2018.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

September 2018, McGregor Kembali Ke Ring Oktagon

Ilmuan Ciptakan Robotic Bee Karena Lebah Madu Mulai Langka

KPU Ke Wiranto Pertanyakan Pengurus Hanura yang Sah