Mahasiswa UGM Ciptakan Alat Bantu Menolong Bayi yang Baru Lahir
Topikid - Setiap kelahiran bayi, seluruh pihak yang terlibat
pastilah mengharapkan bayi dalam keadaan sehat. Namun, pada keadaan di lapangan
beberapa bayi membutuhkan bantuan alat untuk bertahan.
Salah satu contoh kasusnya adalah asfiksia pada
bayi baru lahir atau masyarakat umum kenal dengan gagal nafas.
Asfiksia ini adalah keadaan ketika bayi baru lahir
tidak dapat bernapas dengan spontan dan teratur pada saat lahir atau beberapa
saat setelah lahir.
Kasus ini termasuk dalam kasus kegawat daruratan
dan memerlukan tindakan cepat untuk menyelamatkan bayi. Tindakan yang dilakukan
di bidan praktik mandiri pada bayi dengan kasus ini adalah memberikan bantuan
napas (VTP/Ventilasi Tekanan Positif) menggunakan sungkup. Kemudian dirujuk ke
pelayanan kesehatan tingkat lebih tinggi dengan terus menerima bantuan napas
selama perjalanan.
Pemberian bantuan pernapasan tersebut dalam
prosedurnya disarankan menggunakan alas yang keras, datar, dan hangat. Permasalahannya,
hingga saat ini belum banyak praktik bidan yang memiliki kendaaraan dan alat
khusus untuk merujuk pasien (ambulance) dan masih menggunakan mobil pribadi
bidan. Pemberian VTP dilakukan dengan posisi menggendong bayi karena belum
tersedianya alat khusus yang dapat digunakan sebagai alas bayi.
Hal tersebut tentulah akan mempengaruhi
keberhasilan pemberian bantuan napas dan keselamatan bayi karena bayi tidak
berada dalam posisi yang sesuai untuk pemberian VTP. Jika resusitasi dilakukan
diatas tempat duduk mobilpun juga tidak sesuai karena posisi kursi mobil yang
tidak keras dan terlalu rendah sehingga menyulitkan untuk pemberian bantuan
napas.
Berawal dari kekhawatiran tersebut, di bawah
bimbingan dosen program studi DIV Kebidanan SV UGM, Diah Wulandari, M.Keb.,
mahasiswa beliau yang terdiri dari Hanny Afifah (DIV Kebidanan), Madinatul
‘Ilim (DIV Kebidanan), Arina Nursafrina Rahmatina (DIV Kebidanan), Chairul Anis
Aribah (S1 Akuntansi), dan Arini Yuni Lastuti (DIV Kebidanan) berinisiatif
mengembangkan alat yang dapat digunakan untuk mempermudah proses perujukan bayi
khususnya pada bayi dengan asfiksia bernama TAMARESI (Tandu Penyelamat
Resusitasi pada Bayi).
Alat ini sudah disesuaikan sebagai alas pemberian
resusitasi sehingga diharapkan dapat memudahkan proses perujukan bayi dengan
kasus kegawatdaruratan asfiksia.
Terdiri dari matras dan sarung bedong, TAMARESI
tidak hanya dapat digunakan untuk merujuk bayi ke pelayanan kesehatan dengan
tingkat lebih tinggi, tapi juga memiliki kegunaan lain seperti sebagai
kasur/bed bayi portable karena alasnya yang keras sehingga meskipun diletakkan
pada permukaan yang tidak rata kasur ini tetap datar dan nyaman bagi bayi,
kegunaan lainnya TAMARESI bisa digunakan sebagai bedong bayi baik menggunakan
alas matras maupun tanpa alas, matrasnya sendiri pun dapat digunakan sebagai
alas pijat bayi karena permukaannya yang tidak menyerap air/minyak yang
digunakan untuk memijat. Dengan hadirnya TAMARESI ini diharapkan selain
memudahkan bidan juga dapat bermanfaat bagi masyarakat terutama orangtua dengan
bayi karena alat yang multifungsi dan mudah untuk digunakan.
Komentar
Posting Komentar