Kaus Kaki Berujung Maut Dua Mahasiswa Tewas di Air Terjun
PojokWarta - Dua mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana
(UKSW) mengalami musibah di kawasan air terjun Pragak di wilayah Dusun Gedong,
Desa Tajuk, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Sabtu (7/7). Keduanya yakni Marcel Stevheni Sumarno (19)
dan Yulian Adiansyah Slawinata (19) tewas setelah tenggelam di salah satu
kedung di kawasan air terjun tersebut.
Proses evakuasi jenazah kedua mahasiswa asal
Cirebon, Jawa Barat ini berlangsung hingga Sabtu pukul 19.00 WIB, sebelum
akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Salatiga.
Perihal peristiwa yang dialami dua mahasiswa UKSW
ini dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Semarang, AKP Yusi Andi Sukmana, yang
dikonfirmasi di Ungaran, Minggu (8/7).
Berdasarkan keterangan yang dihimpun dari para
saksi, jelas Yusi, peristiwa ini terjadi pada Sabtu sore, sekitar pukul 16.00
WIB. Saat itu, tiga orang mahasiswa UKSW mengunjungi dan menikmati suasana air
terjun Pragak.
Ketiganya, masing-masing Daniel Tanuwidjaja (19),
Marcel Stevheni Sumarno (19) dan Yulian Adiansyah Slawinata (19). Mereka tiba
di lokasi air terjun dengan diantar dua warga Dusun Gedong, masing-masing Yosua
dan Piter.
Musibah bermula saat kedua mahasiswa yang berasal
dari Cirebon ini bermaksud berfoto di kawasan air terjun. Namun kaus kaki
Yulian Ardiansyah terjatuh ke dalam kedung.
Saat berupaya mengambil kaus kaki ini, korban
terpeleset dan jatuh ke dalam kedung. Korban yang tidak bisa berenang pun panik
dan berupaya meminta pertolongan rekannya.
Mengetahui Yulian terjatuh, Marcel Stevheni Sumarno
berupaya menolong. Diduga Marcel juga tidak bisa berenang. “Sehingga keduanya
pun tenggelam di kedung tersebut,” kata kasatreskrim.
Oleh rekan korban, Daniel Tanuwidjdja, para pemandu
tersebut diminta untuk mencari bantuan pertolongan kepada warga. Peristiwa ini
selanjutnya juga dilaporkan kepada warga Dusun Gedong yang kemudian diteruskan
kepada aparat desa untuk meminta bantuan relawan penolong.
Sekitar pukul 17.30 WIB warga sudah tiba di lokasi
kejadian untuk memberikan pertolongan. Namun saat diangkat dari dalam kedung
keduanya sudah meninggal dunia.
Jenazah keduanya selanjutnya dibawa ke RSUd Kota
Salatiga untuk dilakukan pemeriksaan luar. Dari hasil pemeriksaan tidak
ditemukan tanda- tanda kekerasan hanya ada lebam mayat. “Jenazah keduanya sudah
kita serahkan kepada pihak UKSW untuk selanjutnya diserahkan kepada pihak
keluarga masing- masing,” kata Yusi.
Komentar
Posting Komentar