Bakar Gambar Jokowi, Mahasiswa Untan Minta Subsidi BBM Naik
Siaranid - Puluhan massa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
Universitas Tanjung Pura melakukan aksi protes menolak kebijakan pemerintah
menaikkan harga BBM nonsubsidi di Digulis Untan, Jalan Ahmad Yani, Pontianak,
Rabu sore (4/7).
Secara bergiliran pendemo menyampaikan orasi.
Mereka menilai kebijakan pemerintah tidak pro rakyat. Selain berorasi, mereka
juga menyanyikan lagu Indonesia Raya, serta membagikan beberapa selebaran
kepada masyarakat dan kepada pers yang hadir meliput aksi damai tersebut.
Mereka menuntut tujuh hal kepada pemerintah terkait
dengan kebijakan menaikkan harga BBM.
“Kami minta pemerintah memperbanyak kuota BBM
bersubsidi dan menurunkan harga BBM nonsubsidi yang saat ini mengalami kenaikan,"
kata Korlap aksi dari BEM Untan Pontianak, M Agustiar Akbar dalam orasinya.
Pemerintah harus meningkatkan produksi BBM dalam
negeri, untuk menekan impornya agar tidak terlalu besar. Selanjutnya pemerintah
diminta untuk segera memulihkan daya beli masyarakat dengan cara menjaga harga
dagang.
BEM Untan Pontianak juga mendesak pemerintah agar
menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, yang telah menyebabkan harga minyak
menjadi mahal. Pemerintah juga diminta mengendalikan pasokan minyak agar dampak
inflasi yang dipicu kenaikan BBM tak semakin besar di masyarakat. Mereka juga
mendesak pemerintah untuk segera menurunkan harga BBM non-subsidi. Terakhir
mereka mengecam tindakan pemerintah yang mengurangi distribusi BBM ke setiap
SPBU.
Agustiar menyayangkan, kebijakan pemerintahan Joko
Widodo yang sudah berkali-kali menaikkan harga BBM. "Hal tersebut membuat
rakyat kecil tercekik, tertindas dan angka kemiskinan semakin meluas di
Indonesia," ujarnya.
Dia menilai dampak dari kebijakan pemerintah
memiliki efek domino yang luar biasa pada perekonomian. Mulai dari harga
sembako, transportasi, PLN segala macam bahan kebutuhan yang juga ikut naik.
Komentar
Posting Komentar