Waktu Yang Tepat Ke Pulau Komodo




pojokwarta-Berlibur atau traveling tidak selalu bisa dilakukan setiap saat . beberapa tempat ada waktu-waktu yang tepat untuk dikunjungi agar liburan terasa lebih dapat dinikmati. Dikarenakan pada waktu itu tempat yang kunjungi mengadakan event-event tertentu.

 Liburan ke pulau komodo contohnya. Selain bisa menikmati pemandangan alam yang sangat luar biasa, kita bisa menemui hewan pruba yang masih hidup sampai sekarang, yakni Komodo.
Tetapi tau kah anda kapan waktu yang pas untuk liburan ke Pulau tersebut ? Berikut ulasannya


  1. Bulan Januari-Maret, Cukup baik untuk sekedar naik perahu
Untuk Bulan Januari sampai Maret masih cukup baik untuk sekedar naik perahu sampai berlayar dan melihat Komodo di Pulau Komodo ataupun tetangganya Pulau Rinca. Tapi, pada bulan Januari ini biasanya masih masuk dalam musim hujan, dan mengharuskan aktivitas diving tidak direkomendasikan untuk bulan ini. Namun kita bisa menikmati festival reba, dimana acara ini merupakan festival panen tahunan.
  1. Bulan April-Juni, Salah satu waktu terbaik dengan pemandangan alam yang luar biasa
Bulan april – Juni dapat dibilang merupakan salah satu waktur terbaik. Karena dibulan April, biasanya musim hujan sudah berakhir. Selain waktu yang tepat untuk diving menikmati keindahan bawah laut Pulau Komodo, kita bisa menemui keindahan Pulau yang berbalut langit yang cerah dan laut yang biru.
Pada  bulan Mei kita bisa menemukan pemandangan alam yang sudah mulai menguning, karena dibulan ini biasanya musim kemarau sudah tiba.
Sedangkan di Bulan Juni, dimana bulan yang sangat populer untuk berkunjung ke Pulau Komodo, kita menikmati sajian keindahan alam, dan bisa ikut serta dalam merayakan pertunjukan tinju tradisional Etu atau Sagi. Masih ada lagi, di bulan Juni, merupakan waktu yang pas untuk diving.
  1. Bulan Juli-September, Sangat mudah ketemu Komodo
Nah, Untuk bulan Juli hingga september, adalah bulannya para turis. Biasanya kita bakal berdesakan dengan turis pada bulan ini. Keunggulanya, kita bisa dengan mudah untuk menemukan Komodo, karena pada bulan Juli dan Agustus merupakan musim kawin Komodo
Tidak hanya itu, pada bulan ini diadakan perayaan perayaan Penti dan ritual pertunjukan Cambuk tradisional di beberapa desa , kita bisa menikmati ritual yang langka tersebut . Hal yang paling unik dan langka adalah saat September, kita biasanya akan bertemu dengan Pauss, dan Ikan Manta.
  1. Bulan Oktober- Desember, Waktu sempurna untuk Diving
Masuk di Bulan Oktober, kita masih bisa menemui Paus dan Ikan Manta serta Komodo, dan pada bulan ini udara sangat stabil, tidak terlalu panas, selain itu, bagi pecinta Diving, pada bulan Oktober ini sangatlah sempurna.
Selanjutnya pada bulan November, dikarenakan pada bulan untuk masih musim kemarau, merupakan bulan terakhir melihat Paus, ikan Manta, serta Komodo. Namun kita masih bebas untuk hiking, diving sampai snorkenling.
Terakhir di bulan bulan November sampai Desember, biasanya hujuan sudah mulai turun di bulan ini pada malam hari. Walaupun aktivitas diving masih bisa dilakukan, namun sebaiknya tetap harus memperhatikan cuaca.
Nah itulah gambaran, Waktu Yang Tepat Ke Pulau Komodo. Sebelum berkunjung ke pulau komodo , sebaiknya rencanakan dahulu aktivitas apa yang akan kita lakukan. Agar dapat sesuai dengan keadaan dan kegiatan yang biasanya terjadi atau dilakukan masyararat sekitar.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pilgub Sumut Usai, Aliansi Mahasiswa Permasalahkan Soal C6

Gambar
ChannelRakyat - Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgub Sumut) ternyata masih menyisakan permasalahan. Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Peduli Demokrasi (AMARA PEDAS) menyoal dugaan formulir C6 yang tidak didistribusikan. Carter Sitanggang, Koordinator AMARA PEDAS mengatakan, mereka merasa heran, kenapa banyak formulir C6 yang tidak sampai ke pemilih. Bahkan ada pemilih yang juga tidak terdaftar di Daftar Pemilih Tetap. "Banyak sekali keluhan dari masyarakat tentang persoalan yang mereka hadapi dalam Pilkada kali ini. Ada keluhan yang mengatakan dirinya telah terdaftar dalam DPT sebelumnya. Namun pada DPT Pilkada kali ini, namanya tidak ada. Ada yang menyatakan belum pernah didata oleh petugas sama sekali," kata Carter, Jumat (6/7) petang. AMARA PEDAS juga membawa beberapa saksi dari warga yang mendapati formulir C6 terkesan tidak dilakukan pendataan. Salah satunya Rista Siregar, warga Jalan Pendidikan, Gang Melur 9A, Kecamatan Medan Timur. Rista heran ken
Baca selengkapnya

UGM Juara Shell Ideas360 London Dengan Mobil Tenaga Plastiknya

Gambar
kolomMedia - Tim dari Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menjuarai festival tahunan Shell Make the Future Live yang digelar di London, Inggris, mulai 5 sampai 8 Juli. Tim yang terdiri dari tiga mahasiswa; Herman Amrullah, Sholahuddin Alayyubi, dan Thya Laurencia Benedita Araujo berhasil menjadi juara kompetisi Shell Ideas360 2017/2018 dengan mengusung gagasan di sektor energi berjudul Smart Car Microalgae Cultivation Support (MCS). Tim mahasiswa UGM ini sukses mengalahkan 4 tim finalis lainnya, yang terdiri dari tim American University of Sharjah (Uni Emirat Arab), University of Texas (Amerika Serikat), University of Bordeaux (Perancis), dan University of Melbourne (Australia). Shell Ideas360 adalah kompetisi yang menantang seluruh mahasiswa di dunia mengembangkan beragam ide dan gagasan dalam menghadapi tantangan global di sektor energi, pangan, dan air. Kompetisi yang dimulai sejak 2013 ini menjadi bagian dari festival inovasi Shell Make the Future. Kami sangat
Baca selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Doakan Bawaslu Tegas Jangan Mudah Masuk Angin

Gambar
JurnalPortal - Sekitar 300 orang massa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Peduli Demokrasi (AMPD) Lampung menggeruduk kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lampung yang berlokasi di Jl. Pulau Morotai, Wayhalim, Bandarlampung, Selasa (3/7). Mereka menuntut ketegasan Bawaslu dalam memproses dugaan politik uang yang terjadi di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Lampung 2018. Peserta unjuk rasa juga sempat menampilkan aksi teatrikal dan mendoakan Bawaslu Lampung agar tak ’’masuk angin”. Dalam aksi teatrikal ini, dua pendemo yang tidak mengenakan kaus duduk dengan kalung bertuliskan Bawaslu di dadanya. Lantas, pendemo lainnya mengerok bagian punggung. Mereka menyebut hal itu sebagai obat untuk Bawaslu Lampung agar tak ’’masuk angin”. Hal ini dilakukan karena massa menilai kinerja Bawaslu Lampung yang kurang tegas soal dugaan politik uang yang terjadi. Padahal, sudah jelas diatur dalam undang-undang tentang pilkada. Dengan sanksi hingga pembatalan paslon. M
Baca selengkapnya